Senin, 09 April 2012

Apakah Nergara Ini Salah Kaprah

Rakyat habis menjerit mempertahankan BBM, negara juga menjerit kesulitan membiayai APBN, kini hakim juga menjerit kekurangan tunjangan, apa separah itukah?. Negara menjadi aneh dan salah kaprah..bukankah idealnya yang menjerit itu rakyat yang kelaparan, yang kekurangan, yang miskin, yang fakir, yang makan hanya satu kali, yang beli baju satu tahun sekali itupun kalau ada, yang menjerit mestinya yang hanya jalan kaki karna gak punya kendaraan, yang menjerit mestinya pengamen jalanan, buruh, tukang bangunan, tukang belta, tukang grobak, penjual atau pedagang kaki lima yang sering digusur. dan seterusnya.
yang menjerit mestinya :
  1. mereka rakyat kecil yang gak mampu membiayai rumah sakit, atau rumah sakit yang tak mampu menyediakan fasilitas buat rakyat, 
  2. mereka yang berangkat ke sekolah nyebarang laut, nyebrang sungai
  3. mereka yang tidak mendapat pelayanan pendidikan yang baik
  4. mereka yang tidak mendapatkan layanan hukum yang adil
  5. mereka yang terdzolimi oleh kekuasaan dan keadilan
  6. mereka yang tidak mendapatkan perumahan dan tempat yang layak
  7. mereka yangon tidaknya mendapatkan sarana jalan yang memadai
  8. dan mereka-mereka yangtze tertindas dana susah makan, papan dan pangan
  9. dan seterusnya.......
Hahahahaha......penghuni negara Indonesia sudah salah kaparah...justru mereka-mereka tersebut tidak pernah protes, apa lagi mogok untuk hidup, tidak pernah mogok untuk membayar pajak, tidak juga mogok melaksanakan kewajibannya, mereka itu terus menyusuri hidupnya dengan segala kekurangan dengan rasa syukur, mendoakan penguasanya agar diberi petunjuk, mencoba terus bersabar menunggu perbaikan dari pemerintah dan keadilan dari para penguasa dan penegak hukum termasuk hakim, mereka itu masih sempat menyuarakan keinginan penguasa untuk memilih di pemilu demin kemenangannya.
Tapi kalu melihat Berita di TV....yang menjerit kok malah :
  1. Pemerintah menjerit melalui DPR kepada rakyat untuk minta tambahan dana melalui kenaikan BBM
  2. Partai Politik bersetru berebut koalisi dan kekuasaannya dengan materi yang tidak jelas urgensinya bagi rakyat, bahkan tidak mampu mencari titik temu hanya demi kepentingan kekuasaan
  3. Kini Hakim juga menjerit minta upahnya dinaikkan...ditengah jeritan Pemerintah kekurangan APBN.
subhanallah...apalagi yang akan terjadi lagi........ayoo Kapan..Rakyat yang tertindas ikut demo seperti hakim mogok, ...........jangan-jangan rakyat nanti juga mogok bayar pajak...atau mogok hidup karna tidak lagi mampu membiayai dirinya.   Ya Allah.....berikan petunjuk kepada rakyat dan Penguasa negara ini, semoga lebih baik di masa mendatang.